Langsung ke konten utama

Melancholy of I don't know You tell me


14:48 di kantor sendirian padahal ini tanggal merah. Memang karyawan teladan. 

Barusan habis ada acara keluarga gitu terus ibu dan kedua adikku belanja gitu sama sodara2 yang lain. Biasa ibu-ibu. Daripada nganggur dan mo ngambil charger yg ketinggalan juga makanya ke kantor.

Lagi ujan langit gelap padahal masih jam segini. Cuaca yang membuat murung mencari tempat berlindung. Dan perasaanku sedang kalut bagai awan yang bergelayut. aku juga gak tau gimana menjelaskannya tapi aku coba ceritakan sebisanya

Ini acara sepupuku yang sepupunya dari pasangan sepupuku juga dateng. Ada satu yang lagi kosong sama kayak aku juga (gak sama lah aku sih bukan kosong by chice tapi kosong by nasib). di acara kumpul keluarga sebelumnya fakta ini terungkap dan semenjak itu dari pihak keluargaku terutama tante-tanteku kayak mendorong aku untuk deketin beliau. 

Aku baru 3 kali ketemu (melihat dari jauh lebih tepatnya), 
pertama kawinan sepupuku itu. Cantik luar biasa. My eyes can't stop following her. Mungkin karena itu mataku jadi agak jereng. At that time I think to myself: She is nice but I will never be able to date her because we are practically cousins now. But a little while later: WAIT A MINUTE, but we are not related by blood, so maybe, just maybe, it is okay to...  ...I remember it clearly now. This is for real. Dan sekarang klau bisa berbicara dengan my past self: Just be careful of what you are wish for!!! 
kedua: di acara kumpul santai gitu tahun baruan kemaren. Aku juga gak banyak berinteraksi sama beliau karena emang gak ada kesempatan aja. Aku cuma bisa memandang dari jauh sambil berpikir kalo udah punya pasangan pasti bahagia banget ya punya wanita semenyenangkan dia. Seriusan aku mikir gini sampe sempet dia mendapati aku sedang memandang dia aku langsung macak watados wajah tanpa dosa lah. Yah aku sadar mungkin itu bikin beliau gak nyaman #negatifthinking. Nah malemnya pas acara udah selesai, keluarga sana udah pada pulang tinggal keluargaku bersama beberapa om dan tanteku  bahas kalo doi lagi kosong dan karena cuma aku di keluarga ini yang belum nemu makanya aku didorong-dorong untuk maju mencoba peruntungan. Harapanku sedikit naik disana (banyak, sebenarnya) tapi aku gak pernah melakukan usaha-usaha untuk menghubunginya: Aku takut. Aku penakut. Bukannya aku gak mempertimbangkannya: aku memikirkannya sepanjang waktu.
Ketiga yaitu hari ini. Bukannya aku gak tau dia bakal datang. Ada kemungkinan yang sangat besar ia akan hadir di acara. And the anticipation to actually see her is exciting. Aku melihat dia sekilas dan kesanku cuma: istri idaman. setelah itu kita di ruangan yang berbeda. terus pulang jumatan aku berpapasan dengan rombongannya yang mau pulang. budheku yang punya acara langsung bergerak cepat: aku di geret mendekatinya "ini aku punya saudara, kenalan dulu. belum pernah kenalan kan". kita salaman dan awkward luar biasa dan buru-buru juga.  bukan momen yang bisa aku banggakan. Dia juga sepertinya tidak terkesan dengan saya, dan siapa yang tau mungkin ia sudah punya seseorang.dan begitulah aku gak tau musti gimana. benar-benar gak tau. Kayak ada lubang besar di dadaku. 

Ini bukan tentang siapa dia ini tentang aku yang tak tahu harus bagaimana.

Orang seperti dia yang mungkin tak pernah aku temui lagi, keadaan yang mendukung, kesempatan yang terbuka tapi aku merasa tak pantas baginya. Don't get me wrong, bukannya aku gak punya rasa dengannya. Aku suka sama kamu. Luar biasa suka.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan di Lapangan KONI

 lapangan koni surabaya di sore hari  dua anggota hoki yang cewe juga dateng mengejar impian Melihat kegigihan anak muda dalam mengejar impiannya kadang memberi kita inspirasi . Gue  ngasi tao anak2 hoki ini untuk dateng latihan fisik. Gue sih skeptis bin pesimis mreka bakal dateng. Paling-paling Cuma segelintir. Tapi gue terkejut melihat jumlah yang datang hari ini(20-an). padahal sebelumnya gue udah dengar banyak protes dan keberatan. salut deh buat kalian. Sebenernya kejuaraan tinggal beberapa minggu lagi tapi kita baru latihan fisik kayak gini. Tujuan gue bukan melatih fisiknya, tapi jiwanya! Kalo mreka mau dateng ke tempat ini berarti mreka punya kemauan, dan karena hasil latihan hari ini begitu hebat gue yakin.. gue yakin...bakal.... Udah dulu yah udah sore mo pulang

setelah dua taon gak posting

[Enter Post Title Here]     Exactly right now is 16:00 WIB 25/06/13 Selasa Lagi di lab kom 4, ef es te uner Lagi ngerjain tugas bikin jurnal PSDP(ERP) Sambil dengerin lagu iwan fals di ear phone(apa sih namanya?) Gak tau, iseng aja pengen nulis di blog. Trus tugasnya gimana? Gak tau juga... yah belakangan ini lagi males kuliah. Padahal ini lagi minggu-minggu UAS. Gak tau kenapa.. biasanya juga gini.. (harusnya: biasanya gak gini. Kan?) dari dulu saya emang agak gak peduli nilai. Lebih baik nilai jelek tapi paham daripada nilai bagus tapi hampa. Hahahha. Tapi nilai lumayan lah selama ini (lumayan jeblog?). Oh iya, saya cowok jurusan s1 si semester enem. Udah angkatan tua... bukannya makin sadar malah makin... gitu deh. Laporan, di sebelah kanan saya, di dalam labkom beberapa anak teman sekelas ngerjain tugas. Pemandangan kontras ada di sebelah kiri saya, di gazebo, beberapa teman-teman sekelas lainnya pada main dota. Idiih.. saya kok malah m...

Menyerah

Aku ingin menyerah. Tapi setelah sekian lama menjadi "fay on fire", memilih untuk menyerah sama sekali tidak mudah. Percayalah... aku ingin sekali bisa pasrah dan menerima bahwa aku payah. Pada dasarnya aku ini orang gak berguna yang gak bisa apa-apa. berpenampilan buruk, pola pikir aneh dan anti sosial. (ya ampun! ngeri banget ya? aku aja jijik sendiri). Krisis kepercayaan diri akut. Sampai suatu ketika aku memutuskan untuk mencoba untuk berpura-pura menjadi seseorang yang benar-benar berbeda: Fay on Fire. Sosok yang penuh percaya diri, positif dan senang berteman. (walau agak bodoh, malu-maluin dan ceroboh). walau pura-pura, lama-lama terbiasa dan menikmatinya. tapi setelah sekian lama, usaha untuk merubah diri tidak memberikan hasil berarti. Tidak pernah mencapai hal-hal hebat yang bisa dibanggakan. Banyak hal terjadi yang sangat aku syukuri. Tapi tetap saja tidak cukup baik. selama ini aku terlalu membanggakan hal-hal kecil yang kucapai padahal kalau dipikir...