Langsung ke konten utama

latihan pilates


27-10-14
Senin.

Sumpah senin ini latihan di GOR rame banget. apalagi yang member cewek. Yang cowok 8 orang, yang cewek 10 orang!

Hari senin sebenarnya GOR dipake sama puslatcab voli. Tapi mereka datang biasanya jam 4 sore. Karena lapangan kosong sebelum mereka datang, kita bisa pakai lapangan dari sepulang sekolah –jam tiga kurang lima belas menit.

Memang cuma bisa latihan sebentar, tapi itu cukup kok.

Seperti biasa anak-anak belum bisa mendisiplinkan dirinya sendiri dengan baik. Masih belum sadar akan waktu latihan yang berharga. Masih perlu diingatkan untuk segera latihan. Anak-anak masih duduk-duduk , masih ada yang belum ganti baju, dan yang paling parah belum ganti CD dari seminggu yang lalu (soalnya lagunya enak... CD lagu bukan CD celana dalam!!!).

Saat anak-anak masih bingung sendiri di tribun, Bro Fay memanggil anak-anak. “Kiuw-kiuw!” terdengar panggilan khas Bro Fay untuk berkumpul.

Setelah anak-anak berkumpul Bro Fay memandang wajah anak-anak satu persatu dengan serius. “Aku cuma mau kasih tau satu hal ke kalian.”

“Apa Bro?”

“Bajuku keren ya?” kata Bro Fay yang berubah dari serius jadi cengengesan. Bro Fay memang memakai kemeja lengan panjang abu-abu rapih dengan celana jins ketat dan sepatu. “Karena kalian sudah berkumpul, saya persilahkan Mas Indra untuk memimpin latihan.”

“Tapi program latihan cewek sama cowok beda Bro. Yang cewek program latihannya ada di Mas Lana, yang cowok Mas Indra,” kata Putri.

“Oke kalo gitu yang cewek ikut Lana, yang cowok ikut Indra.”

Setelah Jogging tim cewek dan cowok latihan masing-masing. Tim cowok latihan kelincahan. Melakukan berbagai variasi gerakan kelincahan kaki. Di sisi lain lapangan member cewek melakukan berbagai variasi planc. Sekilas para member seperti disuruh melakukan pose-pose yang memalukan. gak jarang mereka protes ke Mas Lana. Tim cowok yang membelakangi mereka juga jadi penasaran ingin noleh tapi setengah mati ditahan.


Di akhir sesi latihan, Mas Lana meminta para member merangkak di sepanjang lapangan. Mereka tiarap, tengkurap di lapangan lalu dengan tangan maju sambil menyeret bagian badan lainnya. Kita yang kebanyakan pake baju merah, tapi kasian Sinde dan Farah yang kebetulan pake baju putih. Jadi kotor semua dan kayaknya susah ilangnya.

Setelah selesai semua program latihan, anak-anak pun diperbolehkan istirahat. Bukan hanya anak cowok, para member cewek juga menyerbu akua Galon yang setiap latihan memang disediakan oleh piket.

Wajar kalo kita beringas mencari air pelepas dahaga, soalnya walau latihannya cuma sebentar tapi rasanya capek banget. Selain itu agak sedih juga, padahal latihan di dalam GOR tapi gak latihan pake stick. Yang paling sebel, kita para member cewek yang polos dan lugu ini disuruh berpose memalukan kayak gitu. Huhuhu.

Kemudian Bro Fay memanggil para member cewek untuk berkumpul. Kedelapan member berdiri melingkar di samping GOR dan menghadap Bro Fay. Pada saat itulah Caca mengusulkan sesuatu pada Bro Fay.

“Bro, ayo kita teriak lagi kayak dulu habis latihan,” kata Caca.

Bro Fay tampak bingung sebentar dan berusaha mengingat-ingat. Tapi Bro Fay langsung tau apa yang Caca Maksud.

Bro Fay memandang mata para member bergantian lalu menjelaskan apa yang akan dilakukan. “Bagi yang mau mengungkapkan sesuatu, silahkan diteriakkan sekencang-kencangnya. Setelah itu yang lain ikut teriak HAAAA! Gitu ya.”

“Gini contohnya.” Bro Fay menarik nafas dalam-dalam bersiap untuk teriak. Lalu dengan seluruh tenaga Bro Fay teriak sekencang-kencangnya, “HARI INI LATIHANNYA CAPEK BANGET!!!”

Anak-anak yang terbawa suasana menyambung teriakan Bro Fay, “HAAAAAAAAAA!!!!!!!”
Bro Fay melanjutkan teriakannya, “KENAPA GAK ADA GAME?!!!”

“HAAAAAAA!!!”

“PADAHAL PINGIN MAINN!!!!”

“HAAAAAA!!!”

“Kalian ada yang mau diteriakkan?” Bro Fay memberi kesempatan kepada para member.
Tapi Para member kelihatan enggan.

“Yaudah aku lagi ya?” Bro Fay menarik nafas panjang lalu sekuat-kuatnya berteriak, “KENAPA LATIHANNYA ANEH BANGET!!!”

“HAAAAAAA!!!”

“MAS LANA KURANG AJAR!!!”

“HAAAAAAA!!!”

“KITA DISURU BERPOSE MALU-MALUIN!!!”

“HAAAAAAA!!!”

Bro Fay berhenti sejenak dan memandang wajah anak-anak yang terlihat puas dan lega setelah berteriak sekencang-kencangnya. Teriak seperti ini bisa jadi terapi yang baik untuk menghilangkan stress.

Bro Fay yang melihat anak-anak masih ingin berteriak meneruskan teriakannya, “KITA NGEPEL GOR PAKE BAJU!!!”

“HAAAAAA!!!!”

“KASIAN YANG PAKE BAJU PUTIH!!!!”

“HAAAAAAA!!!”

“GAK TAU APA KALO BAJU PUTIH SUSAH NYUCINYA!!!!”

“HAAAAAAA!!!”

“POKOKNYA MAS LANA NYEBELIN BANGET!!!”

“HAAAAAAA!!!”

Bro Fay mulai kehabisan bahan teriakan dan jadi agak ngelantur. Saat itulah Putri memanggil Bro Fay, “Bro, Mas lana...”

“Mau teriak soal Mas Lana yang kurang ajar itu?”

“Bukan Bro, itu...” Putri menunjuk ke belakang Bro Fay.

Bro Fay menoleh. Ternyata Mas Lana tepat di belakang Bro Fay. Bro Fay langsung teriak kaget , “HAAAAAAA!!!”


Biasanya kalo ngomongin orang dibelakangnya dan bisik-bisik, ini malah di depannya dan teriak-teriak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyerah

Aku ingin menyerah. Tapi setelah sekian lama menjadi "fay on fire", memilih untuk menyerah sama sekali tidak mudah. Percayalah... aku ingin sekali bisa pasrah dan menerima bahwa aku payah. Pada dasarnya aku ini orang gak berguna yang gak bisa apa-apa. berpenampilan buruk, pola pikir aneh dan anti sosial. (ya ampun! ngeri banget ya? aku aja jijik sendiri). Krisis kepercayaan diri akut. Sampai suatu ketika aku memutuskan untuk mencoba untuk berpura-pura menjadi seseorang yang benar-benar berbeda: Fay on Fire. Sosok yang penuh percaya diri, positif dan senang berteman. (walau agak bodoh, malu-maluin dan ceroboh). walau pura-pura, lama-lama terbiasa dan menikmatinya. tapi setelah sekian lama, usaha untuk merubah diri tidak memberikan hasil berarti. Tidak pernah mencapai hal-hal hebat yang bisa dibanggakan. Banyak hal terjadi yang sangat aku syukuri. Tapi tetap saja tidak cukup baik. selama ini aku terlalu membanggakan hal-hal kecil yang kucapai padahal kalau dipikir...

Caca Kecetit

08-09-14             Hari senin kita latihan. Tapi latihannya gak bisa di dalem GOR soalnya GOR disewa sama puslatcab voli. Jadi kita latihan fisik di Parkiran mobil di depan GOR. Jangan khawatir, yang latihan banyak kok.             Tapi waktu jogging keliling parkiran mobil bareng anak-anak Caca merasakan sakit yang perlahan menjalar di tengkuknya. Ia memegangi bagian belakang lehernya itu lalu memijatnya. Tapi rasa sakitnya tidak mau hilang. Sepertinya ototnya kram. Akhirnya Caca terus jogging sambil memegang tengkuknya.             Setelah selesai jogging rasa sakit di tengkuk Caca masih ada.             “Caca kenapa?” teman-teman yang lain duduk mengitari Caca karena khawatir.             “Nggak apa-apa kok,” Ca...

nonton futsal

walopun jabatan gue manager tapi setiap latihan gue merangkap jadi pelatih. soalnya pelatih aslinya sibuk. Tapi masalahnya anak-anak hoki agak susah diatur, mungkin karena gaya melatihku yang terkesan seperti bermain-main. motoku kan teman bermain dan belajar. kebetulan hari ini teman seangkatan gue yang anak hoki jg dateng. Langsung aja dia aku suruh jadi pelatih. dia itu temen seperjuangan gue di hoki. Waktu kita kelas 2 sma kita salah satu anggota pertama hoki. Jadi inget masa-masa muda gue. sekarang dia jadi atlet dan berkarir di hoki (di universitasnya emang ada ukm hoki), udah ikut berbagai kejuaraan dimana-mana. Bandung, Jakarta, Bali, semua dia kunjungi berkat hoki. Nah, olahraga hoki bukan olahraga yang bisa dipandang dengan sebelah mata kan?! ini gambar2 latihannya:   mereka bukan lagi bereantem, tapi lagi pemanasan   latihan game setting ada alasannya kenapa para anggota cewe gak ikut latihan. karena mereka siap2 ikut kejuaraan futsal. Kok anak hoki ikut ...