Langsung ke konten utama

Restu ibu


26-10-14

Senang sekali kalau dapat anggota baru. Tapi ada rasa khawatir berkepanjangan apakah anggota baru itu akan terus bersama kita. Seperti saat Ayang gak datang latihan kemarin, rasanya sedih sekali. Dan ada perasaan lega luar biasa saat latihan berikutnya Ayang datang latihan.

Dan rasanya jadi benar-benar bahagia saat hari ini Ayang datang latihan. Padahal ini kan hari Minggu, hari bermalas-malasan nasional. Dan kalau Ayang datang itu berarti punya niat dan tekad yang besar.

Putri yang udah dateng dari tadi senang banget dan segera menyambut Ayang. “Heh, kenapa baru dateng,” kata Putri ketus. Putri memang bukan tipe orang bisa berkata-kata manis. Sebaliknya, ia lebih sering memakai kata-kata sadis.

Ingat Putri kan? Itu loh gadis berkerudung dengan skill bermain paling bagus. Putri ini juga orang yang paling memikirkan ekskul hoki.

Bersama Caca dan Yuvina, mereka bertiga adalah pilar utama ekskul hoki, terutama tim cewek. Yuvina yang mampu tampil di depan orang dan pintar berbicara menjadi wajah tim. Caca sebagai captain yang memimpin dan menjadi teladan bagi anggota yang lain. Sementara Putri menopang dari bawah memastikan tim ini bisa bertahan.

Masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Tapi bersama mereka saling mengisi. Bahkan dalam permainan pun mereka menunjukkan kombinasi yang luar biasa. Putri sebagai pemain belakang dengan pertahanan yang kuat. Caca pemain tengah yang mengatur permainan. Yuvina pemain depan yang... yang perlu disempurnakan.

Mungkin sudah menjadi hukum alam jika memiliki kelebihan di satu bidang, akan memiliki kekurangan di bidang lainnya. Yuvina yang belum menunjukkan kemampuan bermain hoki terbaiknya seharusnya tidak terlalu bersedih karena kemampuan bicara dan menghadapi orang lainnya luar biasa. Sementara itu, Putri yang kemampuannya tidak diragukan lagi selalu bicara kasar pada orang lain. Gak jarang memberikan tatapan sinis membuat hati teriris-iris dan kata-kata sarkastik yang membuat tercekik.

“Kenapa pesanku gak dibales!” kata Putri.

“Lagi di jalan Mbak!” Ayang yang biasanya kelihatan tangguh dan berbahaya juga gak berkutik di depan Putri.

Hari ini yang atang sedikit buanget Mungkin pada belum bangun semua. Ini memang pertama kalinya kita latihan hari Minggu. Soalnya ternyata Minggu jadwal GOR kosong jadi kita bisa pakai.

Selain Ayang member lain yang datang adalah Ila. Kalau anggota cowok yang datang Rulif dan labaik. Alumni yang dateng Mas Indra, Mas Lana, Mas Icul dan Bro Fay.

Setelah latihan sebentar, kita langsung game! Soalnya bosen juga kalau yang dateng sedikit. Tim pertama Mas Indra, Labaik, Putri dan Ila. Tim kedua Mas Icul, Rulif, Ayang dan Bro Fay.

Sebelum mulai bertanding, tim Mas Indra berkumpul menyusun strategi. Mereka menentukan posisi masing-masing. Tim Bro Fay juga berkumpul dan tampak berpikir keras. Tapi mereka bukan memikirkan strategi, mereka memutuskan hal yang lebih penting: nama tim.

“Gimana kalau Tim Garuda,” kata Mas Icul mengusulkan.

“Jangan. Terlalu main stream. Gimana kalau Harapan Jaya?”

“Memangnya kita bis kota Bro!”

“Yaudah gimana kalau Restu Ibu?”

“Sama aja Bro!!!” sam-sama nama bis kota.

“Tapi biar apa yang kita lakukan sukses kan harus dengan restu ibu.”

“Benar juga.”

“Okey sepakat ya nama tim kita Tim Restu Ibu!”

Merekapun meneriakan nama tim mereka sebelum mulai pertaningan, “RESTU IBU... HOO!!!!”

Berdiskusi soal nama tim daripada berdiskusi soal strategi mungkin tampak bodoh dan tidak berguna. Tapi buktinya Tim Restu Ibu menang dan mendominasi permainan.

“Yeee Tim Restu Ibu!!!” Mas Icul heboh sendiri waktu berhasil mencetak gol.

Sementara itu Ayang yang berada di posisi depan belum berhasil mencetak gol. Ia terus melewatkan kesempatan di depan gawang. Tapi semangat di matanya terlihat belum padam. Dari bahasa tubuhnya juga terlihat kalau Ayang masih ingin terus berjuang. Bahkan terlihat sedikit... walaupun hanya sedikit... Ayang mulai menikmati permainan.

Dan pada kesempatan yang kesembilan belas... Ayang berhasil menghentikan bola dengan baik. Tidak ada siapapun di depan gawang. Agak terburu-buru Ayang mendorong bola. Tapi dengan pasti bola melaju ke arah gawang.

GOOOOOOOL!!!

Tampak ekspresi kaget bercampur senang di wajah Ayang. Yang heboh malah Mas Icul dan Bro Fay. “Yeaah!!! Gool!! Ayang hebat!!!”

Setelah mencetak gol itulah. Tepat pada saat itulah. Wajah Ayang menunjukkan rasa bahagia dan rasa suka yang tulus terhadap hoki.

Putri tau ia tiak perlu mengkhawatirkan anggota barunya ini. Ia tidak perlu lagi dipaksa untuk latihan. Ia akan ikut hoki dengan kemauannya sendiri. Demi dirinya sendiri.

Prit Prit Priiiiit!!!

Pertandingan pun berakhir. Anak-anak gak langsung pulang tapi duduk-duduk dulu di GOR.
Sambil beristirahat mereka pun mengobrol bersama.

“Mbak Putri, Mas Indra itu yang mana? Katanya pacarnya Mbak Caca ya?”

Mas Indra langsung salting.

“Masak gak tau Mas Indra? Itu loh Mas indra,” Putri menunjuk ke arah Mas Icul yang wajahnya langsung bingung.

“Loh, aku jangan dibohongin Mbak!”

“Beneran. Itu Mas Indra, ini Mas Icul ini Bro Fay,” Putri mengerjai Ayang.

“Loh Bro Fay kan yang ini. Kenapa sih aku dibohongin terus.”

“Soalnya wajahmu itu wajah gampang dibohongin! Hahahaha,” Putri kelihatan puas banget.

“Bro, Mbak Putri lho... aku dijahatin terus,” Ayang merajuk.

“Iya Put jangan gitu,” sebenernya Bro Fay juga takut dijahatin sama Putri.

“Lho kamu sama Caca, Mas?” Mas Icul ketinggalan berita.

“Belum Cul, belum,” kata Mas Indra.

Tapi mereka berdua sering kelihatan berdua. Indra juga mengantar jemput Caca kalau latihan. Bagus lah sekarang Caca gak perlu khawatir soal transportasi lagi.

Walaupun Ayang dan putri kelihatan gak akur, tapi setelah itu mereka terlihat mengobrol bersama. Tampak dekat dan akrab. Kalau diingat-ingat Putri juga sebenarnya menjalin hubungan yang baik dengan Nuri dan anggota lainnya walau tampak sedang bertikai. Mungkin Putri tidak bisa mengungkapkan perasaan dengan bahasa yang puitis. Tapi sikapnya yang sekilas kasar itu adalah bentuk perhatian yang mendalam.


Bro Fay dari kejauhan melihat hal itu dan menyadari bahwa ia salah selama ini. Tidak perlu mengungkapkan semua isi hati seperti adegan-adegan di film fiksi. Ini dunia nyata dan semua akan berjalan dengan baik dengan sendirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan di Lapangan KONI

 lapangan koni surabaya di sore hari  dua anggota hoki yang cewe juga dateng mengejar impian Melihat kegigihan anak muda dalam mengejar impiannya kadang memberi kita inspirasi . Gue  ngasi tao anak2 hoki ini untuk dateng latihan fisik. Gue sih skeptis bin pesimis mreka bakal dateng. Paling-paling Cuma segelintir. Tapi gue terkejut melihat jumlah yang datang hari ini(20-an). padahal sebelumnya gue udah dengar banyak protes dan keberatan. salut deh buat kalian. Sebenernya kejuaraan tinggal beberapa minggu lagi tapi kita baru latihan fisik kayak gini. Tujuan gue bukan melatih fisiknya, tapi jiwanya! Kalo mreka mau dateng ke tempat ini berarti mreka punya kemauan, dan karena hasil latihan hari ini begitu hebat gue yakin.. gue yakin...bakal.... Udah dulu yah udah sore mo pulang

setelah dua taon gak posting

[Enter Post Title Here]     Exactly right now is 16:00 WIB 25/06/13 Selasa Lagi di lab kom 4, ef es te uner Lagi ngerjain tugas bikin jurnal PSDP(ERP) Sambil dengerin lagu iwan fals di ear phone(apa sih namanya?) Gak tau, iseng aja pengen nulis di blog. Trus tugasnya gimana? Gak tau juga... yah belakangan ini lagi males kuliah. Padahal ini lagi minggu-minggu UAS. Gak tau kenapa.. biasanya juga gini.. (harusnya: biasanya gak gini. Kan?) dari dulu saya emang agak gak peduli nilai. Lebih baik nilai jelek tapi paham daripada nilai bagus tapi hampa. Hahahha. Tapi nilai lumayan lah selama ini (lumayan jeblog?). Oh iya, saya cowok jurusan s1 si semester enem. Udah angkatan tua... bukannya makin sadar malah makin... gitu deh. Laporan, di sebelah kanan saya, di dalam labkom beberapa anak teman sekelas ngerjain tugas. Pemandangan kontras ada di sebelah kiri saya, di gazebo, beberapa teman-teman sekelas lainnya pada main dota. Idiih.. saya kok malah m...

Menyerah

Aku ingin menyerah. Tapi setelah sekian lama menjadi "fay on fire", memilih untuk menyerah sama sekali tidak mudah. Percayalah... aku ingin sekali bisa pasrah dan menerima bahwa aku payah. Pada dasarnya aku ini orang gak berguna yang gak bisa apa-apa. berpenampilan buruk, pola pikir aneh dan anti sosial. (ya ampun! ngeri banget ya? aku aja jijik sendiri). Krisis kepercayaan diri akut. Sampai suatu ketika aku memutuskan untuk mencoba untuk berpura-pura menjadi seseorang yang benar-benar berbeda: Fay on Fire. Sosok yang penuh percaya diri, positif dan senang berteman. (walau agak bodoh, malu-maluin dan ceroboh). walau pura-pura, lama-lama terbiasa dan menikmatinya. tapi setelah sekian lama, usaha untuk merubah diri tidak memberikan hasil berarti. Tidak pernah mencapai hal-hal hebat yang bisa dibanggakan. Banyak hal terjadi yang sangat aku syukuri. Tapi tetap saja tidak cukup baik. selama ini aku terlalu membanggakan hal-hal kecil yang kucapai padahal kalau dipikir...