Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

latihan pilates

27-10-14 Senin. Sumpah senin ini latihan di GOR rame banget. apalagi yang member cewek. Yang cowok 8 orang, yang cewek 10 orang! Hari senin sebenarnya GOR dipake sama puslatcab voli. Tapi mereka datang biasanya jam 4 sore. Karena lapangan kosong sebelum mereka datang, kita bisa pakai lapangan dari sepulang sekolah –jam tiga kurang lima belas menit. Memang cuma bisa latihan sebentar, tapi itu cukup kok. Seperti biasa anak-anak belum bisa mendisiplinkan dirinya sendiri dengan baik. Masih belum sadar akan waktu latihan yang berharga. Masih perlu diingatkan untuk segera latihan. Anak-anak masih duduk-duduk , masih ada yang belum ganti baju, dan yang paling parah belum ganti CD dari seminggu yang lalu (soalnya lagunya enak... CD lagu bukan CD celana dalam!!!). Saat anak-anak masih bingung sendiri di tribun, Bro Fay memanggil anak-anak. “Kiuw-kiuw!” terdengar panggilan khas Bro Fay untuk berkumpul. Setelah anak-anak berkumpul Bro Fay memandang wajah anak-anak satu persatu dengan serius. “Aku

Restu ibu

26-10-14 Senang sekali kalau dapat anggota baru. Tapi ada rasa khawatir berkepanjangan apakah anggota baru itu akan terus bersama kita. Seperti saat Ayang gak datang latihan kemarin, rasanya sedih sekali. Dan ada perasaan lega luar biasa saat latihan berikutnya Ayang datang latihan. Dan rasanya jadi benar-benar bahagia saat hari ini Ayang datang latihan. Padahal ini kan hari Minggu, hari bermalas-malasan nasional. Dan kalau Ayang datang itu berarti punya niat dan tekad yang besar. Putri yang udah dateng dari tadi senang banget dan segera menyambut Ayang. “Heh, kenapa baru dateng,” kata Putri ketus. Putri memang bukan tipe orang bisa berkata-kata manis. Sebaliknya, ia lebih sering memakai kata-kata sadis. Ingat Putri kan? Itu loh gadis berkerudung dengan skill bermain paling bagus. Putri ini juga orang yang paling memikirkan ekskul hoki. Bersama Caca dan Yuvina, mereka bertiga adalah pilar utama ekskul hoki, terutama tim cewek. Yuvina yang mampu tampil di depan orang dan pintar berbicar

Dangerous game

11-10-14 Gak tau ada apa hari ini, tapi banyak banget terjadi kecelakaan waktu latihan. Banyak yang kena bola nyasar, terjatuh malah kena stick. Memang sih hoki itu olah raga yang berbahaya. Harus ekstra hati-hati memainkannya. Yang paling parah mungkin Shasha. Tau Shasha kan? Anak kelas satu berkerudung berwajah lembut dan kalem. Shasha suka anime dan budaya jepang lainnya. Shasha kena stick waktu game. Akhirnya bibir Shasha sedikit berdarah. “Udah kalian jangan ikut hoki lagi. Bahaya!” kata Bro Fay yang memang gampang khawatir. “Nggak mau Bro!” kata Shasha. Walaupun dengan semua pertanda buruk ini, anak-anak tetap melanjutkan latihan. Jam sudah menunjukkan pukul 1 lewat. Ini adalah pertandingan terakhir dengan pemain-pemain paling jago termasuk para alumni. Dan permainan semakin keras. Terjadi pelanggaran di area circle dan terjadi shot corner. Kedua tim bersiap-siap. Keadaan saat tegang. Ada firasat buruk yang sangat kuat dan seharusnya mereka tidak mengabaikannya. Passing sudah dil

jangan diminum! bekas kucing!

09-10-14, 19:06 di gazebo kampus. malem-malem wi fi kampus lancar gila. tapi rame kok di gazebo sini. nyamuknya juga rame. rame gilak. gatel-gatel gitu jadinya. in additional, ada lomba dota gitu. final. anak-anak jaman sekarang emang pada niat soal beginian.     jadi ceritanya sayah  nulis di blog kali ini karena Delia. tau delia kan? itu loh cewek manis yang jadi dambaan anak-anak sekelas. tapi lagi jomblo.     Delia lagi sebel "tingkat lanjut" gitu. Soalnya skripsinya tersendat. Programnya masih belum memberikan hasil yang memuaskan. Delia kan jurusan sistem informasi, jadi skripsinya bikin aplikasi (sayah juga jurusan sistem informasi betewe). Padahal tinggal dikiiit lagi, tapi tetep aja salah. Makanya Delia bete maximal gitu. kasian banget pokoknya. Makanya mari kita beri dukungan dan doa biar skripsinya lancar, ayo pasang hashtag #prayForDelia.   sudah banyak temen-temen yang dimintain tolong. jadi programnya sumbangan banyak orang gitu. nah say

cewek vs cowok

04-10-14             Saat ini sedang game. Pertandingan antara tim cewek dan cowok anak kelas sepuluh sedang berlangsung. Pertandingannya seru banget. Kedua tim tampak berusaha keras dan tak mau mengalah.             Di ekskul hoki memang tidak terlalu membedakan antara laki-laki dan perempuan. Para anggotanya pun tampak nyaman latihan bersama. Dan para member cewek juga merasa level mereka sama dengan para cowok.             Kedua tim saling serang. Tim cowok kelas satu bermain agresif seperti lupa sedang melawan perempuan. Tim cewek juga bermain sama ganasnya, seperti lupa mereka adalah perempuan (loh?).             Para anggota lain yang tidak bermain juga menonton dengan hebohnya. Mereka bersorak dan menyemangati yang sedang bermain.             Priiit! Tim cowok melakukan pelanggaran di dalam circle sehingga tim cewek mendapat shot corner (semacam tendangan bebas kalau di sepak bola).             Suasana menjadi tegang. Penonton juga tidak mau diam.             Kemudian bola diope

Lakukan hal gila!

03-10-14 Hari ini hari jumat! Latihan hoki harus lebih intens karena kejuaraan sebentar lagi. Tapi untunglah kejuaraan diundur, gak jadi tanggal 6 besok tapi jadi bulan November.             Tapi hari ini tetep latihan intensif. Latihan dibagi dua kelompok, yang cewek siang sepulang sekolah, yang cowok sore. Mengapa demikian? Karena kalo siang cowok pada jumatan. Dan jam satu ada latihan futsal di GOR.             Para member cewek latihan mulai pulang sekolah jam setengah dua belas sampai jam satu. Bentar banget. Gak berasa... huhuhu.  Yang dateng latihan lumayan banyak sekitar sepuluh orang. gak ada pelatih yang datang tapi kita tetap disiplin dan berlatih sepenuh hati.             Oh iya, belakangan ini banyak yang protes kenapa yang diceritain cuma tim cewek. Kenapa tim cowok gak diceritain. Ada alasan yang bagus kenapa tim cowok jarang diceritain.  Tim cowok itu suka urakan, gak tau aturan dan melakukan hal-hal memalukan yang gak pantas diceritakan. Kalo gak percaya, coba ya kita