Langsung ke konten utama

Mbak Windy Kena Bola




19-04-14

Sabtu siang di dalam GOR. Tampaknya sedang terjadi suatu pertandingan. Suasana tampak sepi karena selain delapan orang yang ada di lapangan hanya ada dua orang lain yang duduk di tribun. Tapi pertandingan yang mereka lakukan bukan futsal atau basket, melainkan hoki.

Ini bukan hoki dengan sepatu roda, tapi hanya sepatu biasa. Mereka memegang tongkat sepanjang 1,25 meter dengan ujung yang melengkung. Diantara anak-anak cowok ini ada beberapa perempuan. Tampaknya mereka bermain tanpa mempedulikan gender.

Salah satu perempuan itu adalah windy. Kelas XI-IPA 3. Seorang gadis berambut pendek dengan badan yang jenjang. Ia sebenarnya tidak terlalu tinggi tapi bobotnya yang ideal membuat sosoknya sesuai. Ia punya wajah dengan ekspresi ceria. Tapi sekarang tampak ekspresinya agak kelelahan. Kulitnya yang putih tampak merah merona tanda darahnya mengalir lebih dari biasanya karena sedang berolah raga.

Berolah raga bisa membuat tubuh menghasilkan endorfin. Zat yang membuatmu gembira. Jadi kalo berolah raga ama pacar ato gebetan, itu pilihan yang sempurna. Incaranmu bisa melihat kamu jadi lebih menarik kalo kalian sedang olah raga. Selain itu bagi para cowok, melihat cewek yang bermandikan kilauan keringat membuat mereka satu juta kali lebih cantik. Jadi kalo ada cowok yang ngajak kamu jogging sabtu ini, ati-ati modus!

Tapi sekarang kita sedang menyaksikan permainan hoki yang sempat terhenti karena bola out. Semua mata tertuju pada seseorang yang hendak memukul bola di sisi kanan lapangan.

Orang yang mengambil bola ini biasa dipanggil bro fay. Alumni SMA ini yang sering datang. Belakangan ini jarang datang karena sibuk skripsi. Ini hari pertama bro fay datang setelah sekian lama absen.

Di ujung lapangan bagas melambaikan tangan dan bergerak menuju gawang.

Bro fay: bagas ada di posisi bagus. Lagian anak-anak udah kelihatan capek karena udah dari tadi main, pasti sulit menghentikan bola. Jadi mungkin gak apa-apa kalau aku push langsung ke arah kerumunan agar sampai ke bagas.

Bro fay melakukan ancang-ancang.

Ia melakukan push dengan keras.

Hadi yang ada di depan bro fay bereaksi dan berusaha menghentikan bola. Tapi kemudian terdengar suara benturan yang keras

CTAK!

Bola membentur keras stick hadi. Bola yang awalnya meluncur datar menjadi terbang karena benturan tadi.

Bola yang terbang itu menuju ke arah windy.

Windy melihat bola itu datang. Ia berpikir bola itu pasti akan melewati sisi kanannya.

Tapi perkiraannya salah! bola itu mengenai bagian atas lengan kanannya.

Windy tampak terkejut melihat ke bola yang mengenai lengannya itu.

Ia jatuh terduduk.

Kemudian ia terbaring di tengah lapangan sambil memegangi bagian yang terkena bola tadi.

Anak-anak yang lain langsung mengerumuninya.

“kamu gapapa win?”

“panggil PMR.”

“Kasih ruang, kasih ruang.”

Tapi windy yang dikhawatirkan itu malah tersenyum lebar sampai matanya terpejam.

Kemudian ia mulai tertawa terkekeh. “Hihiihihihihiihihihih”

“win kamu kenapa win?”

Windy tidak menjawab tapi malah tertawa semakin kencang hingga air matanya mengalir“HIHIhihihihihi”

Win kamu kenapa win?

“Wah mbak windy konslet”

“hihihihahahahhaha” windy ketawa makin keras. Windy punya senyum cerah dan tawa yang renyah, tapi dalam situasi seperti ini jadi menakutkan.

“Windy... windy...” suasana mulai mencair karena sepertinya windy gak terlalu gawat.

Windy dibantu berdiri dan keluar dari dalam GOR.

Ima: beneran gak apa-apa Win?

Windy: gak apa-apa kok.

Kena apanya Win?

Windy menaikkan lengan bajunya. Terlihat bekas merah di lengan atas bagian dalam di bawah ketiak.

Windy: untung kena bagian sini. Kalau geser sedikit bisa kena bagian yang gawat.

Ima: geser sedikit? Bagian mana?

Windy: ini kan lengan pinggir, kalau lengan bagian tengah kan tulang.

Ima: iya, kalau kena tulang bahaya.



Bro Fay datang: Win maap ya, gak sengaja.

“Gak papa gakpapa bro fay.”

“Maap win. Makanya gak usah ikut hoki lagi win. Bahaya”

“Gak mau bro!”

“Kadang aku gak paham kenapa ada anak yang mau ikut ekskul gak jelas kayak gini.”

“kenapa bro fay ikut? malah sampe udah tua gini masih datang ke SMA. Inget umur bro.”

Bagai kena sniper yang tepat sasaran kena ulu hati bro fay tersentak, terhempas terus sempoyongan. “kata-katamu itu masih nyelekit kayak biasanya ya. Hahaha. Aku juga heran kenapa ikut hoki.”

jangan lengah karena wajah sedihnya, Windy bisa tiba-tiba bikin jantungmu jleb dengan kata-katanya yang sadis. Windy kayak paper mint. kata-katanya bisa pedes. tapi menyegarkan kok.

kejuaraan sebelumnya sempet jadi kapten loh!

ini Windy lagi mengeluarkan kata-kata sadisnya buat nyindir seseorang yang dari tadi moto pemain di bench bukan di lapangan.


***

Epilogue.

Kenapa aku ikut hoki ya?

Irul mendengar bro fay menanyakan dirinya sendiri kenapa ikut hoki. irul jadi ikut mempertanyakan dirinya sendiri.

Memang rumit dan sulit dijelaskan. Tidak ada yang spesial dari ekskul hoki. ekskul yang anggotanya jarang-jarang ini. jarang dateng, jarang serius latihan, jarang mandi. Di ekskul hoki ini kalau dipikir-pikir lebih banyak makan ati-nya daripada senengnya. Rasanya malah gak dapet apa-apa.

Tapi gak tau kenapa aku juga sampe sekarang masih ikut hoki. padahal aku bisa aja gak latihan lagi kayak anggota yang lain.tapi kenapa dada sakit waktu ada yang ngerendahin ato ngejelek-jelekin hoki.

Kenapa.

Irul memasang head set.

Kenapa.

Irul memainkan lagu.

Lalu terdengar intro lagu dengan irama cepat bersemangat. Lagu kimi no koto ga suki dakara dari jkt48.



Setelah beberapa menit mendengarkan irul tersenyum: Karena aku suka hoki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan di Lapangan KONI

 lapangan koni surabaya di sore hari  dua anggota hoki yang cewe juga dateng mengejar impian Melihat kegigihan anak muda dalam mengejar impiannya kadang memberi kita inspirasi . Gue  ngasi tao anak2 hoki ini untuk dateng latihan fisik. Gue sih skeptis bin pesimis mreka bakal dateng. Paling-paling Cuma segelintir. Tapi gue terkejut melihat jumlah yang datang hari ini(20-an). padahal sebelumnya gue udah dengar banyak protes dan keberatan. salut deh buat kalian. Sebenernya kejuaraan tinggal beberapa minggu lagi tapi kita baru latihan fisik kayak gini. Tujuan gue bukan melatih fisiknya, tapi jiwanya! Kalo mreka mau dateng ke tempat ini berarti mreka punya kemauan, dan karena hasil latihan hari ini begitu hebat gue yakin.. gue yakin...bakal.... Udah dulu yah udah sore mo pulang

setelah dua taon gak posting

[Enter Post Title Here]     Exactly right now is 16:00 WIB 25/06/13 Selasa Lagi di lab kom 4, ef es te uner Lagi ngerjain tugas bikin jurnal PSDP(ERP) Sambil dengerin lagu iwan fals di ear phone(apa sih namanya?) Gak tau, iseng aja pengen nulis di blog. Trus tugasnya gimana? Gak tau juga... yah belakangan ini lagi males kuliah. Padahal ini lagi minggu-minggu UAS. Gak tau kenapa.. biasanya juga gini.. (harusnya: biasanya gak gini. Kan?) dari dulu saya emang agak gak peduli nilai. Lebih baik nilai jelek tapi paham daripada nilai bagus tapi hampa. Hahahha. Tapi nilai lumayan lah selama ini (lumayan jeblog?). Oh iya, saya cowok jurusan s1 si semester enem. Udah angkatan tua... bukannya makin sadar malah makin... gitu deh. Laporan, di sebelah kanan saya, di dalam labkom beberapa anak teman sekelas ngerjain tugas. Pemandangan kontras ada di sebelah kiri saya, di gazebo, beberapa teman-teman sekelas lainnya pada main dota. Idiih.. saya kok malah m...

Menyerah

Aku ingin menyerah. Tapi setelah sekian lama menjadi "fay on fire", memilih untuk menyerah sama sekali tidak mudah. Percayalah... aku ingin sekali bisa pasrah dan menerima bahwa aku payah. Pada dasarnya aku ini orang gak berguna yang gak bisa apa-apa. berpenampilan buruk, pola pikir aneh dan anti sosial. (ya ampun! ngeri banget ya? aku aja jijik sendiri). Krisis kepercayaan diri akut. Sampai suatu ketika aku memutuskan untuk mencoba untuk berpura-pura menjadi seseorang yang benar-benar berbeda: Fay on Fire. Sosok yang penuh percaya diri, positif dan senang berteman. (walau agak bodoh, malu-maluin dan ceroboh). walau pura-pura, lama-lama terbiasa dan menikmatinya. tapi setelah sekian lama, usaha untuk merubah diri tidak memberikan hasil berarti. Tidak pernah mencapai hal-hal hebat yang bisa dibanggakan. Banyak hal terjadi yang sangat aku syukuri. Tapi tetap saja tidak cukup baik. selama ini aku terlalu membanggakan hal-hal kecil yang kucapai padahal kalau dipikir...